Piringan Rem Terbesar untuk Kelas MotoGP

disc berdiameter 340mm
Berikut info terbaru tentang penggunaan piringan besar untuk membantu pengerem'an di kelas paling bergengsi MotoGP. seperti yang di tulis di Crash berikut ini.

23 Mei 2014
Piringan Rem Terbesar diizinkan untuk semua sirkuit MotoGP
" Penggunaan piringan rem 340 mm menjadi pilihan opsional untuk semua sirkuit "

Komidsi Grand prix telah mengumumkan, bahwa : Penggunaan piringan cakram depan terbesar berdiameter 340mm telah di ijinkan untuk semua sirkuit yang terjadwal di kalender MotoGP.

Sebelumnya, piringan cakram berdiameter besar ini hanya tersedia di tiga sirkuit khusus. yaitu Motegi, Montmelo/ Catalunya dan Sepang.

Langkah dan keputusan komisi Grand prix ini pasti akan di sambut dengan geembira oleh para pembalap, seperti Valentino Rossi dan Cal Crutchlow yang sering bermasalah dengan pengereman pada musim kemaren.
Rossi braking hard
"Dengan suara bulat, komisi frand prix telah memutuskan, untuk alasan keamanan, dengan memodifikasi peraturan tentang ukuran piringan cakram berbahan karbon untuk sektor depan di kelas MotoGP." demikian pernyataan dari FIM.

"Saat ini peraturan hanya mengijinkan dua ukuran piringan depan berbahan karbon ; Piringan berdiameter 320mm harus di gunakan di semua sirkuit, 'kecuali' di Motegi-dimana di wajibkan penggunaaan piringan berdiameter 340mm, sedangkan di Montmelo (Catalunya) dan di Sepang penggunaan piringan berdiameter 340mm ini bukanlah merupakan suatu keharusan."

"menurut Rekomendasi dari Komisi keselamatan dan di dukung oleh Brembo selaku produsen rem, maka di putuskan bahwa - penggunaan piringan karbon berdiameter 340mm merupakan Opsional bagi tiap pembalap di semua sirkuit MotoGP ; Dengan pengecualian - dimana Di sirkuit Motegi, penggunaan Piringan ini di wajibkan."

Event MotoGP berikutnya di Mugello awal bulan depan.....

Sambil nunggu balapan selanjutnya....
liatin mba-mba ini dulu aje kali yakk.... :D
ga lama koq nunggu bulan depan...

Tehnik Pengereman Darurat

Tehnik Pengereman Darurat ????

Berikut merupakan terjemahan bebas dari tulisan di motoDNA blog, ku tulis ulang dalam bahasa kita, supaya lebih mudah di pahami, siapa tahu... besok-besok kita menemui situasi yang memaksa kita untuk melakukan Pengereman Darurat.



berikut adalah profil dari sang penulis :
Author profile :

Mark McVeigh adalah seorang mantan pambalap sirkuit aspal internasional dan teknisi MotoGP yang sekarang bekerja sebagai seorang jurnalis dan pimpinan pelatihan di akademi motor motoDNA .
Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan baca tentang blog motoDNA .
www.motodna.com.au/blog
Marc McVeigh
Senin 19 Mei 2014
Tak ada yang lebih membingungkan atau membuat grogi para pengendara selain pengereman Darurat.

Seberapa keras aku harus menekan tuas rem ?
Apakah roda depan akan terkunci ?
Apakah aku akan terlempar melewati stang motor ?
atau sampai titik manakah aku mampu mengandalkan rem ini ?

Sebagi Instruktur tehnik bermotor, aku selalu heran akan banyaknya para siswa pelatihan, yang rata-rata telah terlatih dan "bahkan" sudah punya SIM, datang pada kami karena kurangnya kurang terampil dalam teknik pengerem-an.
Boleh di bilang, hal ini sangat-sangat penting untuk di "pahami" dan berlatih teknik pengereman Darurat secara teratur dengan motor anda. biasanya saya menyarankan untuk berlatih di lapangan parkir yang sepi dan sedikit menanjak.
Braking lever on motoGP bikes
Cengkraman Maksimal
Untuk memahami teknik pengereman, pertama-tama kita harus pahami dulu tentang cengkraman ban. Pendukung utama dari cengkraman ban ini adalah berat atau beban yang di topang oleh tiap roda dan ban. Perbandingan antara cengkraman maksimum ban yang bisa di raih, dengan beban vertikal ; disebut sebagi koefisien gesek.

tanpa di tekan; coba gesekkan penghapus di meja , kemudian ulangi metode yang sama dengan menekan penghapus dengan keras ke meja.

proses yang sama lah, yang terjadi saat kita mengerem motor kita. arah laju motor ke depan mentransfer beban ke roda depan dan meningkatkan cengkraman ban depan pada lintasan. terlebih lagi pada motor-motor balap. dengan postur tinggi dan jarak sumbu roda pendek, di bandingkan dengan motor-motor penjelajah ; yang rendah dan jarak sumbu rodanya panjang.

yang perlu di pertimbangkan juga adalah ; bahwa meningkatnya cengkraman yang signifikan pada bidang kontak ban depan yang berlipat ganda seiring dengan tekanan dan transfer beban yang berlangsung pada saat pengereman.

Untuk memahami hal ini secara mudah, tekan ban dengan tangan anda, dan lihat bagaimana lengkungan permukaan ban berubah menjadi datar.
hal ini terjadi juga pada ban dan permukaan jalan ; ketika beban di pindahkan ke roda depan, dan tekanan serta bidang kontak ban pada permukaan jalan jadi lebih luas, inilah yang terjadi pada saat pengereman.

dalam istilah teknisnya ; Saat tuas rem di tekan, torsi di teruskan melalui roda (velg / rim )  ke bidang kontak ban, yang mengakibatkan gaya horizontal pada permukaan jalan.
Kemudian permukaan jalan menekan ban kembali dan dengan besaran gaya yang sama ban bergerak ke depan pada permukaan jalan. kita harus berterima kasih pada Newton untuk cengkraman mekanikal ini :  gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris.
Cruisers lady biker
Rem Depan atau Rem belakang atau Keduanya
Pada sepeda motor, kekuatan pengereman utama terjadi pada roda depan.
coba kita bayangkan, berapa besarnya kontribusi pengereman roda belakang motor sport yang mampu di berikan pada saat roda belakang terangkat di udara, Jawabanya NOL.

pada jenis motor yang lain, type penjelajah (cruisers) misalnya; saat tuas rem depan di tekan habis pun,  roda belakang tidak terangkat dari permukaan jalan. maka dari itu pengereman sektor roda belakang juga mampu berkontribusi, meskipun tugas pengereman terberat masih di tangkung sektor roda depan nya.

Kebanyakan siswa pelatihan MotoDNA akan mengunci roda belakangnya pada saat awal-awal pelatihan pengereman Darurat ini. hal ini meyebabkan motor kehilangan kontrol dan pengendara harus mengatur ulang tekanan pada rem belakang untuk mengontrol kembali motornya. Jadi kenapa harus "repot" dengan pengereman sektor belakang kalau sektor belakang ini gampang terkunci dan berkontribusi kecil dalam performa dan kinerja pengereman ??

hal ini juga tergantung pada motor anda. Latihan dan praktek yang baik adalah cara terbaik untuk memahami kinerja pengereman anda. kecepatan reaksi anda dan meningkatkan keterampilan anda.

Tentu saja, dalam keadaan Darurat tujuan utamanya adalah berhenti secepat mungkin.tapi bagaimana dengan pengemudi di belakang yang teralihkan perhatian'nya karena sedang SMS sambil
mengemudi ? karena itu, pastikan waktu anda berhenti, motor anada ada di posisi gigi 1 dan siap untuk menghindar dari kekacauan yang mungkin terjadi, karena pengemudi dan pengendara lain di belakang anda yang tidak siaga.
Pedrosa with asimo technology : braking and leaning at the same time
Mengerem Dengan Membebani Mesin
Memang hanya rem depan yang paling optimal dalam pegereman. Namun pastikan juga kopling dalam keadaan bagus dan siaga. alasan bagus lainnya untuk menekan kopling adalah, untuk membebaskan transfer daya dari grip gas pada saat panik dan darurat.
saya secara teratur selalu memeriksa dan menegur para siswa pelatihan MotoDNA jika mereka beranggapan bahwa selama mereka menekan kopling- ga akan jadi masalah, karena motor tidak akan dapat bergerak maju.
(Justru koplinglah yang membebani putaran mesin untuk mendorong motor ke arah depan pada saat putaran rendah, karena mesin tidak menghasilkan tenaga yang cukup untuk mendorong motor ke depan , dan cenderung memperlambat laju motor )
Crutchlow on hard brake
Pengereman Lintasan / Trail braking
Teknik pengereman ini biasanya di gunakan oleh para pembalap, yang mereka gunakan untuk memperlambat motornya secepat mungkin, dari kecepatan puncak mereka melahap trek lurus dan kecepatan puncak yang mereka butuhkan saat melahap tikungan dengan cepat untuk mendapatkan waktu putaran lap tercepat.

Dalam pengaplikasian teknik ini di lintasan, seorang pembalap akan memasuki tikungan dengan cepat sampai di titik pengereman mereka kemudian menekan rem depan sekeras mungkin, normalnya di lakukan saat motor dalam keadaan tegak. saat mereka mulai memasuki tikungan, mereka akan melepas sedikit demi sedikit tekanan pada tuas rem, dan tetap menahannya saat motor mulai rebah di tikungan menuju apeks dan kemudian melepas rem secara penuh dan mulai membetot gas lagi.

Kedengarannya mudah dalam teori, namun di butuhkan eksekusi yang tepat dan kompleks dalam penerapannya karena para pembalap melakukan-nya secara berkesinambungan dalam balapan. dan tiap putaran pada balapan yang mereka jalani-selalu mereka paksakan pada batas maksimalnya.
sangat dibutuhkan keterampilan dan ketangkasan untuk dapat mengusai teknik pengereman lintasan ini. dan teknik ini bisa jadi sangat berguna pada pengereman Darurat di jalan raya.
ikutilah pelatihan khusus teknik ini, sebelum anda mencobanya.

Mengerem Sambil Berbelok
Saat pengereman Darurat, kita pasti banyak sekali bergantung pada ban depan. dimana ada saatnya anda harus mengubah arah roda depan dengan melepas rem sejenak kemudian menekannya kembali.
Dan sekali lagi, teknik mengerem sambil berbelok ini butuh keahlian khusus juga lhoo... ikuti pelatihannya dan berlatihlah di tempat yang aman.

Ergonomi
saya telah melihat banyak contohnya, bahwa tuas rem depan tidak di seting dengan benar. dan sering sekali di setel terlalu jauh dari jangkauan jari para pengendara.
artinya, para pengendara harus merentang jarinya untuk menjangkau tuas rem, dan ini sedikit memperlambat proses pengereman.
Bahkan hal ini sangat penting bagi pengendara wanita, dimana biasanya jangkauan rentang jari mereka lebih pendek dari pria.
Pastikan bahwa tuas rem depan motor anda sempurna, bentuk dan setelannya.!

Permukaan Jalan

Faktor lain, seperti karakteristik permukaan jalan dan elemen lain antara permukaan jalan dan ban, seperti air ; kerikil ; ataupun minyak - sangat berperan juga dalam efisiensi pengereman.
Di dunia nyata, merupakan pertanyaan yang susah di jelaskan jika kita harus mengerem Darurat di permukaan jalan yang di lapisi elemen-elemen tadi.
Pengalaman, ketrampilan dan ketangkasan, atau ABS (Antilock Braking System ) akan menentukan hasilnya.
Tingkatkan pengalaman dan ketrampilan serta ketangkasan anda dengan giat berlatih.

Rem Anti-lock (tidak langsung terkunci)
Dengan pertimbangan kenyamanan dan hubungannya dengan kontur permukaan jalan, tadi telah di sebutkan adanya ABS (antilock Braking System )-sistem rem bertahap yang tidak langsung mengunci ban. Dan kemudian ini menjadi pertanyaan apakah penggunaan rem ABS ini dapat meningkatkan performa seorang pengendara yang tangkas ?.

namun, bagaimanapun juga di jalanan dimana tidak dapat dipastikan bahwa semua tingkat cengkramannya sama, ABS merupakan suatu alat tambahan terbaik dalam berkendara sepeda motor.

Kenyataan sehari-hari
Dalam kenyataan sehari-hari, kita tidak pernah tahu kapan kita memerlukan teknik pengereman Darurat ini.
maka dari itu, jarak pengereman total kita akan terdiri dari dua elemen ini, persepsi perhitungan kita saat berkendara dan waktu yang kita butuhkan saat reaksi mengerem

Persepsi perhitungan kita adalah waktu yang kita butuhkan untuk mengkalkulasi ; menyadari dan beraksi adanya potensi bahaya yang mengancam kita saat berkendara.Persepsi dan reaksi yang di butuhkan akan sangat bervariasi, tergantung umur dan kedewasaan sang pengendara itu sendiri, biasanya di butuhkan waktu antara 1-2detik.

Semakin cepat kita berkendara berarti semakin jauh juga jarak yang di tempuh , misalkan pada kecepatan 100Km /jam ; dalam 1 detik kita menempuh jarak 30 meter !
dengan persepsi dan kecepatan reaksi kita yang bervariasi sekitar 1-2 detik tadi, maka dibutuhkan jarak hampir 60 meter sebelum kita mulai menekan tuas rem

Tips Pengereman
Sangat mungkin ban depan terkunci ; saat kita meraih dan meremas tuas rem depan dengan cepat, sebelum ban depan memiliki cengkraman penuh pada permukaan jalan ; "ini yang sering kali mencelakakan kita saat pengereman darurat".
karena itu, pertama yang harus kita lakukan adalah melepas putaran gas dan mulai  deselerasi otomatis dari putaran mesin yang turun. proses ini mulai mendistribusikan bobot dan cengkraman ke sektor ban depan. kemudian tekan tuas rem depan secara bertahap sampai kita berhenti. di samping itu di imbangi dengan menarik tuas kopling (pada motor berkopling otomatis proses ini diambil alih oleh system kopling gandanya ). turunkan posisi gigi perseneling, sampai di gigi 1 dan di posisi ini kita siap untuk menghindar dari pengguna jalan lain di belakang kita yang kurang siaga. baik itu mobil atau motor lain, yang mungkin berpotensi bahaya bagi kita.
dan semua proses tadi di imbangi dengan menekan secara perlahan rem belakang.

Cara latihan terbaik di mulai dengan berlatih menggunakan rem depan di imbangi dengan menarik tuas kopling "setelah" motor mengalami deselerasi. kemudian, dilanjutkan dengan berlatih menggunakan rem belakang secara bertahap dan di imbangi mengurangi posisi gigi persenelingnya.

Teknik pengereman Darurat adalah teknik yang harus dimiliki para pengendara motor, dan Harus selalu dilatih.
Namun, bagaimana cara utama mengurangi pentingnya penggunaan teknik pengereman Darurat ini ??

jawabnya adalah : Tingkatkan keterampilan dan ketangkasan teknik pengereman.

dari buku MotoDNA advance training course.
jiaahhh....intinya tetap kudu latihan yakk
oke sekian dulu bahasan kita kali ini yakk.... lumayan pegel juga tenyata translate tehnik yang sewaktu-waktu dapat jadi pembeda antara selamat atau celaka di jalan raya..

monggo kalo mau di caci atau di komentari...
semoga berguna...
Bless U all :)

PS : semua foto diambil dari blog MotoDNA... kecuali yang paling bawah yakk :D

MotoGP ; Marquez , dari Throttle ke Joystick

Marc bike #93
Di tulis pada Sabtu, 3 Mei, 2014 11:16 oleh  Ernesto Emmi - di MotoGp
terjemahan ulang ke bahasa indonesia..

kemaren Valentino Rossi, berbicara tentang masa depan seri balapan selanjutnya, kejuaraan MotoGP diprediksi akan meminimalisir perangkat elektronik dalam waktu singkat.
Rossi menambahkan, bahwa dia ingin tetap membalap, Ketika perangkat elektronik ini telah di minimalisir. : "Saya ingin perangkat elektronik di kurangi perannya dalam balapan, karena pengurangan ini tidak akan mengurangi nilai yang di peroleh di balapan, dan tidak mengurangi rasa hormat pada rider tercepat dan terkuat saat ini.dan para pembalap akan mengalami balapan-balapan yang spektakuler, dengan kesalahan2 kecil yang di buat pembalap dan perubahan ritmenya.
Saat elektronik sangat berperan aktif kejadian-kejadian ini sangat jarang terjadi (kesalahan yang di lakukan para pembalap )

Karena, tugas perangkat elektronik memang untuk itu ; untuk meminimalisir kesalahan yang di buat oleh pembalap. yang mana memungkinkan para pembalap memiliki kecepatan yang konstan dan secepat mungkin saat melahap sirkuit.
Kontrol elektronik meminimalisir kesalahan-kesalahan kecil yang di buat oleh para pembalap, yang tentu saja sangat berpengaruh pada lap time mereka.

Tentu saja, di sisi keselamatan masih  dibutuhkan perangkat elektronik ini. Karena kontrol traksi dan sistem terkaitnya dalam situasi tertentu sangat membantu untuk mengurangi terjadinya kecelakaan.
Itulah sebabnya semua pabrikan, tanpa terkecuali, enggan untuk menerima pembatasan penerapan kontrol elektronik ini ; dan mentransfer tekhnologi mereka pada produk massal yang di jual bebas, adalah tujuan utama dari pabrikan.

Tak ada hal yang special dengan perangkat elektronik motoGP; Mobil-mobil yang dikendarai sehari-hari, bahkan model paling dasar sekalipun. Di produksi dengan kontrol dan perangkat
elektronik, jauh lebih banyak dari pada yang di benamkan pada motor-motor kelas MotoGP.

Yang jadi masalah adalah... : motor balap yang sempurna itu membosankan !
Semua kontrol elektronik itu menjadikan performa para pembalap jadi setara.
mari kita pikirkan : cara berkendara yang tidak sempurna, baik itu pada pembalap papan atas ataupun pada papan tengah, sebenarnya merupakan suatu hal yang unik dan langka, seperti langkanya se-ekor gajah berwarna putih.

Tulisan yang panjang ini, sebenarnya ingin memperlihatkan beberapa foto throttle (kontrol bukaan gas ) dari motor-motor MotoGP, yang di ambil di sepanjang pitlane.
yang menampilkan, bahwa sebenarnya semua motor MotoGP bisa di pasang sistem Ride-by-wire, ada beberapa pembalap yang mendapatkan sistem yang canggih pada kontrol gas motor mereka.

Merujuk pada RC213V marc Marquez, dimana motor Marc #93 ini merupakan satu-satunya motor yang dilengkapi kontrol bukaan gas elektronik sepenuhnya.
Di foto paling atas bisa kita lihat bahwa kontrol bukaan gas-nya hanya berupa satu kabel elektronik, sedangkan pada motor Dani Pedrosa #26 masih menggunakan sistem Tradisional dengan 2 kabel gas.
Hasil akhirnya tidak berubah pada feeling tiap pembalap, bahwa keduanya tetap menerapkan sistem Ride-by-wire. Jadi dimanakah letak perbedaanya ?
kami (penulis ) menanyakan pada yang berpengalaman, seorang test rider ducati (yang juga manager tim Romano Fenati )Vittoriano Guareschi :

"Aku telah menguji beberapa sistem secara pribadi, waktu aku menjadi test rider Ducati." : kata Guareschi " dan masalah selalu saja terulang pada pembalap, tentang feeling yang tepat pada manajemen kontrol bukaan gas.
Dengan kontrol elektronik sepenuhnya, sebenarnya kita kehilangan feeling yang pas antara pergerakan pergelangan tangan dan bukaan gas-nya."
Mungkin inilah alasan Dani tetap menggunakan sistem yang lama, sedangkan Marc lebih menyukai sistem kontrol yang baru.

"Tidak ada perbedaan yang mencolok -demikian kata Shuhei Nakamoto- bahwa sistem yang di pakai Marc hanya lebih ringan 20 gram saja, tapi fungsinya sama persis."
Mungkin juga demikian dengan kontrol bukaan Gas RCV1000R, tapi tetap terlihat berbeda dengan yang di pakai oleh Marc, meskipun sama-sama menggunakan kontrol bukaan gas elektronik seutuhnya, dengan menggunakan satu kabel.
dan Mungkin juga sistem yang lebih murah biayanya di terapkan untuk motor kelas open Honda. atau mungkin ke depannya dapat kita temui di di model motor-motor honda yang di produksi massal selanjutnya.

Hal ini sangat menarik. namun, saat kita berjalan mengitari pitlane / paddock akan membuat kita paham, betapa berbedanya sistem Ride-by-Wire yang di pakai Marc dan motor-motor lainnya Sebenarnya,

#Apa sih yang dimaksud dengan sistem Ride-by Wire itu ???

sistem ride-by-wire tidak melibatkan koneksi fisik dari grip putar bukaan gas dengan pergerakan katup kupu-kupu di ujung inlet mesin.
Puntiran pergelangan tangan di grip gas akan mengaktifkan transponder, yang akan mengubah dan
mengkonversinya menjadi sinyal elaktrik.lalu sinyal ini menuju ke komputer yang mengatur manajemen mesin (ECU ) dan dengan tepat mengkalkulasi dan memutuskan apa yang di kehendaki oleh sang pengendara.
kemudian.... komputer mengirim sinyal ke motor stepper yang mengoperasikan dan mengontrol bukaan katup kupu-kupunya..

demikian sedikit terjemahan dari sistem ride-by-wire di motoGP

Bautista #19
Edwars #5
Dani Pedrosa #26
Danillo Petrucci
Michelle Pirro #51
Scott Redding #45
The simbah a.k.a Rossi #46
ada yang kurang kah ???
bonus.....nyariin bonus ya ??
paddock gals aj yaa....

panas mas broo :D :D

Pengikut