advertisements
Kembali lagi..............
kali ini dengan Lanjutan dari cerita si belang sebelum nya di mana troube yang dia alami berurutan, dari masalah kelistrikan....... sampai motor benar-benar tak mampu lagi di starter. dan terpakasa musti di dorong si "emon" dari cimone city mall sampai ke kandang gerobak sego kucing graha sevilla .sekarang lanjutan cerita setelah di bongkar yaaa....
penasaran lihat stator assy (spull -red) nya di bak magnet, dan kaget juga, ada bekas gesekan pen magnet di sekitar stator assy nya. owner sibelang sempat menduga jika magnet sempat kendor dari kruk as nya..
namun...setelah ku observasi semua bagian pengikat magnet ke kruk as nya, ketiga metode pengikat magnet (rotor assy) ga ada gejala kendor ataupun berubah posisi. 'koq tiga mode ikatan ?' : iya, karena magnet / rotor assy ini di ikat ke kruk as dengan :
- ikatan model taper / kerucut / konus dan ikatan / connector model ini sering sekali di jumpai di mesin-mesin fabrikasi untuk bagian cutting head / mata potong, karena teruji kuat ikatan nya dan simple cara penggunaan nya.
- kuncian pasak di area taper / kerucut / konus nya. pasak berupa bulan sabit (tembereng) nya pun masih berada di posisi nya , dan tidak bergeser meski cuma 0.1mm
- kuncian terakhir di ring dan Mur 17mm nya, yang menahan magnet / rotor assy nya kendor dari kruk as. ikatan mur pengunci nya pun, masih keras ketika di lepas dari kruk as, dan musti di bantu tahan dengan magnet holder untuk melepas kan mur ini.
sambungan pada lumer euy...karena masalah di atas |
berhubung liner nya musti di ganti, dan sudah ku antar kan ke bengkel bubut langganan di daerah cimone sana, timbul juga rasa khawatir tentang kondisi kruk as nya, mengingat kondisi piston yang hancur di ruang bakar, hemat ku, pasti kondisi kruk as nya sudah tidak center lagi, karena menghajar pecahan piston di ruang bakar. dari pada ber resiko nanti nya, segera saja ku belah mesin si belang ini, untuk memastikan keadaan kruk as nya.
dan memang, kruk as nya pun sudah ga center....fiuff, jajan besar juga ternyata kali ini.drive gear (gera sentrik bawah) cam chain nya rompal |
conrod kit sibelang, pakai model lawas |
compare conrod kit dengan merk lain |
setelah sebelum nya aku belanja piston kit standard berdiameter 51mm, ternyata...penggantian liner ini tidak mampu mengakomodir piston standard. agar liner baru bisa terpasang dengan kuat, sisa liner lama harus di buang semua dari block cylinder nya, dan ini berarti penggunaan liner baru yang lebih besar dari pada liner standard nya. berimbas juga pada diameter piston minimum yang bisa terpasang di block cylinder dengan liner baru nya. liner baru ini, diameter terkecil nya adalah 52mm, yang artinya...piston OS100 lah diameter terkecil yang bisa di adopsi. semprul banget kana ?? musti tukarkan lagi piston standard nya dengan piston ber OS100 , Untung saja sudah akrab banget dengan seller piston nya, jadi piston OS standard nya boleh ku tukar dengan piston OS100 nya tanpa tambahan biaya administrasi...cuma tambahan bbm aja sih, buat mondar-mandir dan bolak-balik dari curug ke cimone lanjut pulang ke pangkalan gerobak angkringan.. :D
piston OS100 sudah rapi lagi di block cylinder si belang |
karena kruk as pun sudah di ganti conrod baru ber type 5HV dari vega lama, di bawah kode 4ST .
'perbedaan ya sama type 5TP atau 5TN apa ?' conrod kit type ini (5HV-red), meskipun diameter lubang bigend nya lebih kecil 2mm dari seri 5TN atau 5TP pin bigend nya sama diameter nya dengan pin bigend seri yang lain. yang membedakan adalah roller bearing big end nya . diameter lebih kecil 2mm, namun roller yang di pakai jumlah nya lebih banyak.
sesuai perhitungan ilmu dinamika mesin, dengan jumlah roller lebih banyak, otomatis luas penampang penahan beban nya lebih luas dari pada yang jumlah roller nya sedikit.
'koq bisa ?' : begini , bidang kontak bola, pada ball bearing, bentuk nya titik, sedangkan pada roller / cylinder bidang kontak yang bersinggungan antar cincin luar dan dalam bearing adalah garis , semakin banyak jumlah roller, semakin banyak juga garis-garis yang menahan beban nya ,dan dengan bertambah nya luas penampang penahan beban ini maka beban bisa di sebarkan lebih merata ke semua penjuru bearing, meskipun semakin luas penampang nya, maka koefisien gesek nya pun makin besar, namun ini bisa di atasi dengan pelumasan yang bagus dan kualitas pelumas yang mumpuni.
jadi......sampai sini sudah lebih paham kan ? kenapa conrod type 5HV yang jadi pilihan , meskipun harga nya relatif lebih mahal daripada OEM ( Original Equipment Manufacturing) part nya seri 5TP atau 5TN.
Okay, lanjut ke tahap perakitan nya... sama seperti sebelum- sebelum nya proyek si belang, bisa di lihat di sini , di sini, di sini, disini juga di sini.....buanyak banget kan proyek nya si belang ini ? jadi untuk menyingkat cerita nya, bisa di intip di tulisan-tulisan sebelum nya ya sobat..
kembali ke maslah kali ini, klep si belang pun sempat bengkok karena terhajar piston dan patahan piston nya, karena itu....agar bisa rapat lagi ruang bakar nya, sekalian ganti klep in dan out serta kedua seal klep nya, juga di skir ulang agar benar-benar mendekap rapat klep baru nya ke seat klep nya.
ini kelp set baru si belang juga |
si belang kembali sehat.... sampai tulisan ini di buat, tak ada kendala berarti di sektor engine si belang..
to be continued untuk proyek-proyek berikut nya....
bisa ke tempat ini pun tanpa kendala...... |
advertisements
0 komentar:
Posting Komentar