Home » »

Mempelajari teknologi ASIMO di motor RCV213

Mempelajari teknologi ASIMO di motor RCV213

advertisements
Asimo robots
Kali ini, ingin mempelajari sistem kontrol motor MotoGP Honda...
yang sumbernya ada di link di akhir tulisanku ini..
jadi tulisan ini merupakan terjemahan ku sendiri....sorry banget kalo banyak salahnya ya...
silahkan di lanjut...

Teknisi yang mengembangkan sistem kontrol elektronik di HRC MotoGp, adalah Tetsuhiro Kuwata, sebelumnya ia bekerja di Honda F1 Racing Team, di mana ia mengembangkan sistem perangkat kontrol yang sama . Ketika Honda pensiun dari balap F1 ,kemudian Vice President HRC, Shuhei Nakamoto cepat-cepat merekrut  teknisi yang sangat berpengalaman ini untuk tim MotoGP .

Berikut ini pernyataan dari Tetsuhiro Kuwata :
" Saya membawa banyak pengalaman dari F1 , dan banyak perangkat lunak yang sama . Tetapi  ketika diadaptasi untuk Motor MotoGP , ternyata pendekatan nya sangat berbeda , aku benar-benar merasa memulai lagi dari nol ."
" Yang terpenting tentang kontrol elektronik adalah mencari tahu apa yang ingin dilakukan oleh pembalap, seperti ; bagaimana dia akan menikung , berakselerasi , mengerem dan sebagainya - .
Dan mengontrol tenaga mesin berdasarkan hal-hal tersebut.
Jika sistem kontrol mesin salah mengartikan keinginan pembalap, itu akan membuat pembalap sangat tidak nyaman mengendarai motornya. "

Sejauh ini, sistem kontrol di MotoGP sangat mirip seperti di F1 . Namun demikian, data dan metode  yang diperlukan untuk mewujudkan kontrol ini sudah pasti sangat berbeda bagi motor MotoGP.
Motor dibandingkan mobil,sangat berbeda pastinya ....

Motor lebih susah dikontrol dari pada Mobil.

"Perbedaan terbesar antara mobil dan motor adalah kemiringan . Ketika anda memiringkan
motor  untuk berbelok di tikungan, itu mempengaruhi seluruh bidang kontak ban terhadap lintasan balap.
Dan itu dilakukan oleh pembalap dengan menggeser posisi nya di atas motor, dimana tekanan pada ban kurang lebih setengah dari bobot motor balap itu sendiri , itulah yang membuat sistem kontrol Motor balap sangat rumit, karena pergerakan nya yang sangat kompleks dan rumit.masalah ini yang pada awalnya membuatku sedikit kewalahan. " lanjut Kuwata san.

" pertama-tama aku mengaplikasikan-nya  mentah-mentah di motor MotoGp Honda,
dibandingkan dengan MotoGP , di F1 Anda tidak menempatkan permintaan pembalap pada prioritas tertinggi. Jika ban mobil F1 selip (spin), yang disebabkan kelebihan tenaga mesin, yang penting adalah menggunakan kontrol traksi atau kontrol start untuk menstabilkan mobil secepat mungkin. setelah pengemudi telah menguasai penggunaannya,dia jadi sangat cepat dalam latihan (dan juga saat balapan berlangsung ).
Tetapi metode / cara ini tidak berlaku untuk motor motoGP . seorang pembalap motoGp selalu mengandalkan respon motor'nya saat ia sedang bermanuver di atas motor, jika respon motor berbeda dengan keinginan nya, dia tak akan mampu untuk mendorong mesin (motor'nya) sampai ke batas maksimal kemampuan motornya. balap motor adalah sebuah dunia tanpa kepalsuan, bahkan sedikit pun.
(salah sedikit saja respon motor, anda akan dilemparkan oleh motor anda )"

temuan para teknisi honda yang sangat berguna adalah teknologi gyroscopic, yang dikembangkan untuk robot Honda ASIMO, dimana teknologi ini memungkinkan Robot ASIMO untuk berjalan dengan dua kaki . Sistem kontrol ini yang memungkinkan robot ASIMO untuk berjalan, berlari dan bahkan melompat sambil mempertahankan stabilitasnya, sistem ini didasari kesadaran postural yang menjaga keseimbangan,persis seperti cara manusia untuk menjaga keseimbangan tubuhnya .
Teknologi gyroscopic ini berperan penting dalam pengembangan sistem kontrol gerakan untuk motor Honda MotoGP .

pertama-tama adalah dengan memahami tubuh manusia.

Dibalik Dominasi Honda pada tahun 2011, para teknisi berpikir ulang secara radikal,untuk meng-implementasi-kan pendekatan sistem kontrol elektronik pada motor Honda .
Para teknisi lebih focus untuk mengurangi beban pikiran sang pembalap. dari pada menggunakan kontrol elektronik untuk memaksimalkan kecepatan motor balapnya,
Saat mendengarkan penjelasan Kuwata, bisa kita simpulkan bahwa sistem kontrol elektronik yang baru di Honda, tidak berdasarkan analisa pergerakan motor, melainkan hasil dari menganalisa manuver pembalap di atas motor-nya.

"Anda benar, itulah apa yang kita capai pada akhirnya.Apa yang pembalap pikirkan sepanjang balapan ?. Apa yang dilakukan pembalap untuk memacu motornya lebih cepat lagi ? Semakin kita memahami hal-hal ini , semakin baik juga lah dapat kita gunakan sistem kontrol elektronik ini untuk memudahkan pembalap, dan mengurangi tekanan pada pembalap sepanjang balapan.

hal itu juga yang selalu menjadi dasar filosofi Honda saat menciptakan motor produksi masalnya. memang belum sempurna, masih banyak yang perlu di pikirkan.Namun , kami terus mencoba untuk memahami proses di balik pikiran dan tindakan manusia - . tujuan yang luar biasa jika dibandingkan dengan "hanya" menganalisa kinerja mesin"

Jadi ini adalah filosofi Honda dalam mengembangkan sistem kontrol elektroniknya untuk motor RC213V 2012 dan untuk motor MotoGP Honda selanjutnya. Saya yakin semua orang penasaran seperti saya, tentang evolusi masa depan Motor-motor RC-Vseperti yang di jelaskan oleh Kuwata san.

"Dunia Balap adalah arena tertinggi untuk terus mengasah teknologi kami,melangkah secara bertahap untuk menyempurnakan motor-motor kami. apa yang kita lakukan saat ini adalah perbaikan dalam menanggapi keinginan dari para pembalap. kami bekerja menuju solusi yang semuanya berasal dari kerja team, dan kami akan tahu apa yang terbaik yang mampu membantu para pembalap. aku menantikan hari di saat kita mampu mewujudkan sistem tersebut." Demikian penjelasan Kuwata san.

Pengembangan robot-robot Honda adalah contoh yang brilian tentang pemahaman bagaimana tubuh manusia bekerja untuk meningkatkan hasil produksi. sensor gyro ini pada awalnya digunakan untuk robot ASIMO . Sensor tersebut dapat memindai gerakan dari motor Balap Honda, mengumpan data yang diperlukan untuk mengontrol tenaga mesin secara optimal. Setelah testing berulang oleh Kobayashi dan timnya untuk memastikan sensor berfungsi dengan baik meskipun di pengaruhi oleh gaya Gravitasi yang sangat besar di lintasan balap, barulah sistem kontrol ini di terapkan pada motor balap MotoGP Honda.

Perbedaan RCV211V -RCV212V dan RCV213V

RCV213V
Nah...mungkin masih banyak yang bingung dengan penjelasan Tetsuhiro kuwata ini..
biar ga lebih bingung lagi...
kita pelototin dulu mbak-mbak UG HRC ini yaa..

Sambil cari2 penjelasan pendukung nya
Sabar ya...lagi cari penjelasan lain tentang kontrol elektronik motoGP

Tulisan ini adalah terjemahan bebasku dari sini ..
silahkan kalau pengen baca tulisan aslinya..

bersambung part berikutnya
advertisements

2 komentar:

Pengikut