Pasang Kabel Jok NJZ di Jupiter Z


Berhubung banyak yang nanya'in langkah-langkah pemasangan Kunci kontak Xeon atau NJZ di motor Jupiter Z, sekaligus mengaktif kan fitur pembuka kunci jok nya.
kali ini kita bahas pemasangan kabel ekstensi kunci jok New Jupiter Z di Jupiter Z (burhan atau model sebelum nya )
biar kita-kita ga ngiri dengan pemilik motor-motor keluaran baru Yamaha, yang sudah di lengkapi dengan fitur pembuka jok dari main Switch.

trus, apa aja tuh yang di perlukan alat-alatnya.
  • Main Switch assy dari NJZ atau Xeon bisa kita pakai.
Main Switch assy
  • tutorial pemasang'an nya ada di link di atas...
  • kemudian kabel kunci jok New Jupiter Z, seperti gambar di bawah ini : 
kabel jok NJZ, harga sekitar Rp 47.000,-
  • Pisau Cutter.untuk rapikan hasil coakan.
  • Solder / bor tuner untuk coak cowling underbone nya.
  • Gergaji besi
  • plat besi / aluminium tebal 3mm, panjang 25mm lebar 10mm.
  • Baut M5 x 10mm 2pcs.
  • Obeng plus dan perkakas untuk buka cover body nya.
Setelah semua alat-alat tersedia, buka cover body motor nya dan lepas kan mekanis pengunci jok nya dari rangka.
part no 17 ini yang kita modif pergerakannya
  • bersihkan dan lumasi bagian part-part dan lengan pengunci dan pembuka jok.
    biar nanti bisa kita modifikasi pergerakan nya. dan lancar saat di gunakan.
  • ukur penempatan pengait di ujung kabel jok nya,dan buatkan slot untuk tempat sling kabelnya pada tuas pengungkit mekanis nya, gunakan gergaji, dan buat slot selebar 2mm pada tuasnya.
  • gergaji lagi dua (2) slot pada tuasnya, supaya plat nya bisa kita bengkok kan untuk mengunci pengait kabel jok nya.
  • kemudian, bor dengan ukuran 4mm, dan tap dengan ukuran 5mm pada tekukan di atas lubang anak kunci jok.
  • potongan plat besi atau aluminium tebal 3mm, dilubangi dengan bor 5mm pada salah satu ujungnya dan ujung lain nya di buatkan slot selebar 4mm, untuk menjepit ujung selongsong kabel jok nya.(berwarna kuning dan ada groove untuk tempat jepitannya )
  • pasang ujung kabel jok nya di slot yang kita buatkan pada tuas mekanis pembuka jok nya, kemudian jepit.... dengan membengkok kan plat di sekitarnya.
    (pasti lebih mudah karena sudah kita buatkan slot dengan gergaji tadi)
  • kemudian pasang, dan ikat plat tambahan 3mm nya, dengan baut 5mm pada lubang baut yang sudah kita buat tadi (di part no 17 pada gambar ) dan test pergerakan dan jarak main tuas pengunci jok nya.
  • setelah yakin pergerakan buka-tutup kunci jok nya aman dan lancar, tarik ujung kabel satunya, dan pasang ke rumah kunci kontak (main switch assy ) nya.
pasang ujung part no 22 ini ke rumah kunci kontaknya
dan ikat dengan baut M5 yang kita siapkan tadi.
  • setelah terpasang rapi pada rumah kunci kontak, tinggal di test proses buka-tutup kunci jok nya, sudah benar-benar lancar belum ?
    atur jarak main nya dengan memutar anak kunci, dan menyetel jarak main bebas kabelnya.
  • Okay...kalau semua lancar, tinggal menentukan tempat coakan di cover underbone nya.
    karena, kalau tidak di coak sedikit, pasti akan mejepit kabel jok nya, dan pergerakan mekanis pengunci joknya di pastikan terganggu.
  • coak rang rapi, agar covernya bisa terpasang sempurna nanti.
part no 33 ini yang kita coak, agar tidak menjepit kabel jok nya
Udah....tinggal pasang semua cover-cover body nya dan pasang semua baut-bautnya..
pastikan ga ada baut body yang ga terpasang yaa, biar ga getar dan menimbulkan suara-suar yang mengganggu konsentrasi kita di jalan nantinya.

Nahh, sudah ga ngiri lagi kan sama pemilik motor-motor baru kalau di SPBU mau ngisi bbm.
tinggal putar kunci kontak ke kiri, jok sudah terbuka.
dan pastinya lebih nyaman waktu parkir, karena kunci kontaknya sudah ada secure key shutter nya.

Okay...silahkan kalu mau ditambahi atau di komentari.
yang pasti... senang berbagi dengan bro dan sist semua..
waktunya nyantai lagi sekarang...

asik ya nemenin si cantik ini nyantai di pantai :D

Tips Pasang Mikuni TM24 dengan Box Filter : Kiriman mas Rheza

Beberapa waktu lalu, dapet kiriman foto dari mas Ganteng ini lewat aplikasi whatsapp.
dia juga merupakan salah satu personel boyband ..... halahh...salah...
sorry...my mistake.. -_-
maksudku, salah satu admin yang sering di jadikan tempat curhat tentang mesin di Group Jupiter di Facebook .

Tenyata...dia telah berhasil mencangkok kan Karburator Mikuni TM24 Sudco ke Jupiter Z CW lansiran 2006 nya...
mungkin dia terinspirasi dari Mario Bross yang ngacak-acak babyblue-ku
terus apanya yang aneh, unik dan bisa di contoh ?
Coba perhatikan penampakan posisi terpasang Karbu TM24 nya...
rapi jali kan ?  bisa terpasang kumplit dengan box filternya lagi.
jadi tetap aman di pakai harian, maupun berkendara menembus hujan - (berhubung sekarang kan musim ujan juga tuh ).
Dan yang pasti tanpa melubangi sayap bagian kiri, seperti babyblue...
Rapi jali kan ??
wuihhh...apa ga asik tuh ? performa dapet. keren dapet aman di pakai harian, dan yang pasti trik nya ini bisa di aplikasikan ke tunggangan kesayangan brother n sister semua.

Penampakan dari sudut lain
Trus, gimana cara nya biar teman-teman yang lain, yang pengen mengaplikasikan karburator berukuran lebih besar dari standar nya, bisa meniru teknik pemasangan seperti ini ?
okay, kita siapkan dulu alat-alatnya.
  1. Karburator aftermarket pengganti nya.
  2. intake manifold / leher angsa bawaan motor atau aftermarket yang sesuai.
  3. gergaji
  4. kikir /gerinda / pisau tuner.
  5. pisau cutter
  6. karet manifold mio. ( untuk sambungkan moncong karbu ke box filter ) lengkap dengan klem nya.
  7. Selang karet radiator ukuran di sesuaikan karbu yang akan di pasang.
  8. klem selang radiator ukuran 1.25-1.5" 2pcs
setelah semua part tersedia, langkah pertama yang kita lakukan adalah reshaping / membentuk ulang moncong intake manifold yang berhadapan dengan karburator.
Potong bagian flange (kupingan lubang bautnya )
seperti ini :
potong aja tuh kupingan lubang bautnya
kemudian haluskan sisa potongan nya, sesuaikan dengan diameter luar end pipe karburator yang akan kita pasang.
setelah diameter luar intake manifold rapi, langkah berikutnya menyesuaikan diameter dalam intake manifold sebesar diameter venturi karbu aftermarket kita.
tujuannya, agar campuran gas dan bahan bakar yang melewati venturi menuju ruang bakar tidak terhambat di bibir manifold nya ; rapikan berbentuk tirus / corong, supaya aliran campuran gas nya
terfokus menuju ruang bakar.
  • setelah bagian intake selesai kita modif.
  • selanjut nya kita persiapkan selang karet pengikat karbu dan intake manifold.
  • potong selang radiator diameter 1.25" yang sudah kita siapkan tadi. sepanjang 30-40mm.
  • kemudian pasang selang karet nya pada moncong manifol ( butuh tenaga ekstra, karena karet selang radiator agak keras, di perkuat dengan tenun'an benang nylon ) dan ikat dengan klem selang nya.
  • setelah karet intake terpasang, lanjutkan dengan memasang karburator di manifoldnya.
  • setelah karburator pengganti bisa di satukan dengan intake manifold nya, Coba pasang di head cylinder nya. ( tanpa terhubung dengan kabel gas yaa... biar gampang seting penempatannya. )
  • baru kita ukur panjang karet moncong karburator mio yang sudah kita siapkan tadi. ukur dan tempatkan sepresisi mungkin, agar bisa kita hubungkan dengan lubang port dari box filter.
  • setelah kita dapatkan ukuran yang pas, ikat karet nya ke box filter dengan insulator. bisa kita gunakan lem karet maupun sealant. yang penting air tidak bisa menerobos sambungan nya.
setelah semua terpasang dengan rapi, cek lagi klem-klep pengikat sambungan nya.
kalau ada yang masih kendor, kencangkan... supaya tidak ada kebocoran pada sambungan (terutama sambungan karburator dan intake manifol ) yang nantinya bikin masalah saat seting AFR dan stasioner.
pasang kabel gas nya ke skep karbu, rapikan...
coba nyalakan dan setting AFR dan stationer nya sampai dapat setingan maksimal karbu barunya...

gimana...ga susah kan ?
pasti bro n sist bisa aplikasikan sendiri di tunggangan kesayangan masing-masing..
meanwhile...
aku mau nemenin mba-mba ini main ayunan dulu yaa... :p :D
buruan di coba ya...
biar bisa nyusul main ayunan.... :D

Mainan Suprit Juragan Merpati (Supra X 125i 2007)

Dah lama juga ternyata ga cerita pengalaman bareng temen-temen yak....
Review lagi file-file di komputer jadul ku,
ternyata nemuin foto-foto pas lagi bongkar Honda Supra X 125i lansiran tahun 2007.
milik kawan si "Juragan Merpati Balap" yang tiba-tiba mengalami trouble waktu ngisi bbm.

Ceritanya gini :
sehabis pulang dari pasar, nganterin mamak belanja kebutuhan warung, belum ada Lima menit kami sampai, ngidupin komputer buat browsing sama efbe'an...
ada suara motor yang janggal banget....dan berhenti di depan rumah.
setelah aku keluar, karena penasaran.....motor siapa sih koq miris banget di dengernya.
ternyata si juragan merpati yang nongol.

Dia cerita, kalau motornya tiba-tiba aja berisik waktu ngantri bbm, di  tempat yang sama waktu babyblue ngalami kejadian ini.mana kawan ini butuh buru-buru untuk nganterin anak nya sekolah, sama berangkat kebengkel tempatnya kerja.
Berhubung di rumah waktu itu ada Z1 punya si "Conan" ya udah, ku pinjamkan aja dulu motor si conan.
Sambil dingin'in mesin supra X nya..

Setelah sekitar setengah jam, dan si juragan kelar nganterin sekolah anaknya.
mulailah kami bongkar motornya.
Pertama, copotin cover-cover bodynya. juga kabel-kabel lampu senja dan sein si supra yang ngikut di side cowlingnya.
baru kami bongkar Rangkaian Throtle body beserta kabel-kabel sensornya, biar bongkar bagian head dan blok cylinder nya gampang nanti.
Nih part-part head si suprit
Lalu bongkar bagian head'nya, untuk pengechek'an bagian mekanisnya, adakah yang rusak, aus atau hancur ?  karena suara mesinnya bikin miris banget waktu datang.

Syukurlah ternyata  kami ga temukan part-part yang rusak parah atau pun aus di bagian head mesin nya.
bersih banget ya mesin yang udah umur 7tahun
Lanjut lagi lepas blok Cylindernya, untuk inspeksi keadaan piston, ring dan stang pistonnya.
karena kami khawatir dari situ sumber suaranya.
ternyata...piston baik-baik aja koq, cuma ring olie nya memang dah agak lemah, dan tak mau mengembang sempurna lagi untuk membilas Olie yang di semprotkan pompa olie untuk melumasi dinding cylinder dan bagian bawah piston.
berarti ring piston set ini yang harus diremajakan.
lanjut inspeksi di blok cylindernya. ternyat blok cylinderpun masih OK, ga perlu untuk di utak-atik, kecuali di bersihkan dari kerak-kerak pada bagian deck clearance nya.
Blok cylinder overall OK
Ternyata...setelah kita inspeksi tensioner camchain (Penegang otomatis rantai keteng) nya..
part ini lah yang jadi biang keladi berisik nya mesin si supra.
pffftttt.............. nyesel dikit sih, kenapa ga dari tadi part ini yang di cek yakk :D
tapi ga masalah juga sih, bisa sekalian inspeksi part-part daleman mesin lain nya kan.
Ternyata tensioner ini biang keladinya
stang piston dan lainnya OK, tinggal bersihkan sisa gasketnya aja.
seperti ini tho ternyata Throtle body supra 125i
 Oke...Karena sumber masalah sudah di temukan, langkah selanjutnya ya cari part pengganti nya,trus di rangkai ulang, biar si suprit bisa di ajak gawe lagi.
sembari nunggu'in si juragan berburu part pengganti, aku bersihkan semua bagian head, dan pistonnya.
sapu bersih kerak karbon ini, biar seperti baru lagi :D
karena si pemilik rada lama berburu ring piston, tensioner, seal klep sama packing top setnya,
aku jadi iseng deh :D :D
ambil bor tuner, dan colek-colek dikit lubang portingnya.... hehehehe.
biar rada gampang campuran gas dan bbm nya ngacir ke dalam ruang bakar..
tapi ga maen ekstreem sih, sebatas cukur kulit jeruk di dinding lubang porting, dan perlebar sedikit area di bawah daun klepnya.
udah..gitu aja koq.
port in hasil tangan jahilku, tambah lebar 1mm :D
Port out juga ku isengin dikit aja :p
Cek piston, dan sapu bersih kerak-keraknya...
seperti ini aja
dah,ga usah bersih-bersih banget..takut di tawar orang nanti :p
di lanjut bersihkan sisa gasket yang masih nempel di crankcase.....
ternyata, gasket bawaan pabrikan ini rada bandel juga, butuh ketelatenan dan kesabaran untuk bersihkan semua sisa packing bawah blok ini.
lumayan, setengah jam baru bersih permukaan crankcase dari sisa gasketnya..
tuh gasket yang bandel, susah di gusur nya -_-
Setelah si juragan datang, dan bawa part-part aftermarket pengganti nya, langsung aja rakit lagi piston dan ringnya ke stang pistonnya, lanjut pasang blok cylindernya, rangkai part-part mekanis daleman head.
seterlah semua terpasang pada tempat nya, barulah head di kawinkan dengan blok cylindernya,
stel juga agar posisi top pada noken as snkron dengan posisi top kruk asnya.
setelah semua sinkron, baru pasang tensioner aftermarket nya, di susul rangkai lagi throtle body selang bahan bakar, serta kabel-kabel sensornya.

cek sekali lagi...adakah part-part yang terlewatkan waktu proses perakitannya (yang pastinya kebalikan proses bongkar ya.)
setelah kami yakin, ga ada yang terlewatkan, barulah test running mesin si suprit..
dan.... Thanks GOD.... motor ini bisa berkitir dengan halus lagi.

koq ga ada proses stel angin-angin nya ??
ya pasti lah.... kan motor ini sudah injeksi, biar ECU yang seting ulang.
kita seting stationernya aja.

Udah ?? kelar ???
iyaa.....soal rangkai cover-cover body nya, semua kan dah pada tau urutan pasangnya, kebalikan urutan bongkarnya aja...
sekarang, waktunya ngaso....
sambil liat'in mba-mba ini....biar adem :p :D
di cari'in...ternyata lagi maen Zombie vs Plant -_-

Teknologi Ducati Terbaru : DVT

Perangkat DVT : Desmodromic Variabel Timing
Pengumuman Ducati tentang DVT - Desmodromic Variable Timing

Seperti yang telah di tulis oleh JENSEN BEELER di "Asphalt & Rubber"
Akhirnya, Ducati memperkenalkan teknologi terbaru nya yaitu DVT ( Desmodromic Variabel Timing ). Teknologi yang di adaptasi dari Volkswagen.
Dan Ducati adalah Produsen motor pertama yang menerapkan timing buka tutup katup yang bervariasi, baik pada Noken as katup masuk dan Noken as katup buang.
ini lah roh dari teknologi DVT
terpasang pada mesin Ducati Testastretta DVT, dan telah di umumkan oleh pihak produsen, bahwa teknologi ini akan di tanamkan pertama kali pada type Ducati Multistrada versi 2015.
Mesin V-twin Ducati ini dapat berubah-ubah timing buka-tutup katup nya, baik pada saluran masuk atau pun buang secara independen. dan dapat bekerja pada seluruh rentang putaran mesin.

Ini berarti, Mesin Ducati testastretta DVT dapat di optimalkan untuk mencapai tenaga maksimalnya pada putaran tertinggi, sekaligus kemudahan pengendalian dan kehalusan penyaluran tenaga pada putaran rendah.
dan juga optimalisasi kemampuan mesin Ducati ini untuk menjaga tingkat emisi gas buang dan tingkat kebisingan nya pada tiap putaran. wuihh, ...... canggih tenan yakk.

Tak seperti generasi sebelum nya, yaitu mesin Ducati Testastretta 11°DS, testastretta DVT tidak di lengkapi dengan sudut overlap katup sebesar 11° ( yang merupakan besarnya sudut overlap mesin generasi sebelumnya ).
Setelan buka tutup katup terpasang pada tiap ujung Noken as. dan setelan otomatis ini menentukan besarnya sudut overlap noken as sesuai dengan kondisi berkendara, putaran mesin dan sensor bukaan gas nya.

Pihak Ducati juga menjelaskan, bahwa " sistem DVT ini terdiri dari Housing luar yang terpasang fix pada pulley Noken as, dan mekanisme internal yang terhubung pada Noken as dan mekanisme dapat bergerak independen di dalam housing bagian dalam."

"gerakan rotasi dari mekanisme bagian dalam ini, baik itu memajukan atau memundurkan waktu buka tutup katup. di kontrol secara presisi dengan mengatur besarnya tekanan oli di dalam ruangan khusus pada sistem mekanis internal nya. tekanan oli di atur oleh katup khusus, dan lamanya bukaan tiap-tiap noken as (secara dinamis ) diatur oleh sensor yang terdapat pada tutup keteng-nya."

Perubahan lainnya adalah, Ducati menempatkan nosel injektor bahan bakarnya tepat di belakang katup masuk (yang pastinya bersuhu sangat panas waktu bekerja ), dan bukan di bagian dinding saluran masuk bahan bakar (yang suhunya lebih dingin).

Semua perubahan yang di lakukan para insinyur Ducati ini, membuat mesin DVT 1.198cc V-twin mampu menyemburkan tenaga maksimal sebesar 160Hp dan Torsi sebesar 100 Lbs.ft.
dan perubahan ini mampu mengurangi konsumsi bahan bakar nya sebesar 8%.

Bagi siapapun yang telah melihat model mesin bukaan dari Volkswagen atau Audi yang di lengkapi dengan teknologi VVT, pasti bisa melihat Kemiripan teknologi yang di tanamkan pada Mesin Ducati DVT ini.
Nampaknya, inilah keuntungan yang mulai terbayar dan menampakkan hasil. saat Produsen Mobil asal Jerman, juga sekaligus menjadi pemilik baru Ducati.

biar lebih jelas lagi, bisa di perhatikan dari foto-foto mesin Ducati testastretta ini.




Kalau masih kurang foto-foto tentang DVT'nya silahkan buka link sumber nya di atas yaa...
kalau udah liat ke sumbernya, tapi masih bingung juga cara kerja DVT nya Ducati ini..
ya udah, tinggalin dulu aja, temenin mba-mba cantik ini olah raga dulu deh, biar fresh lagi :p :D

pusing ??? ikut olah raga dulu nyokkk :D


Bermain dengan Sistem Pengereman : Kaliper Bagian 3

Masih dari sumber yang sama "Di Sini"

wadhuhhh...koq jadi panjang banget ya ulasan nya..
Mulai dari Asal-usul dipakainya , terus Konstruksi dan bahan pembuatnya ....
ternyata masih ada lagi ternyata tentang penempatan dan jenisnya
ya udah biar cepet, lanjut lagi dahh....

Penempatan Kaliper.

perbedaan penempatan kaliper standar dan radial
kebanyakan motor-motor sport saat ini menggunakan kaliper radial. dimana baut pengikatnya searah radius dari sumbu roda, dan sejajar dengan jari-jari rodanya.
metode ini merupakan pengembangan dari kaliper tradisional, dimana baut pengikat kaliper sebelumnya di tempatkan sejajar dengan sumbu roda, dan kaliper radial ini memiliki beberapa keunggulan. dimana Kaliper yang di ikat pada kedua ujungnya membuatnya lebih kaku dan lebih pakem saat pengereman. sistem radial ini juga lebih bagus menurut hitungan teknis.
penempatan kaliper konvensional, menempatkan baut pengikat kaliper pada posisi geser, dimana beban geser lebih banyak di terima baut pengikat kalipernya, di bandingkan bila menggunakan kaliper radial. pada kaliper radial, baut-baut pengikatnya hanya menerima beban tarik, yang artinya gaya dan beban yang di terima oleh baut pengikat kaliper lebih ringan.

Jenis-Jenis kaliper Rem

kaliper rem hidraulik bisa berisi satu sampai enam piston (bahkan lebih)
tugas piston-piston ini seperti telah di bahas sebelumnya yaitu menekan kampas rem pada piringan, yang menyebabkan gesekan - dan memperlambat laju motor.
ada dua jenis kaliper yang di kenal, yaitu aksi tunggal dan aksi ganda (single n double acting caliper)

jenis aksi tunggal, biasanya menggunakan satu atau dua piston yang yang bekerja pada salah satu sisi piringan. jenis ini menggunakan dudukan kaliper yang bisa bergeser, agar kampas rem nya bisa menjepit piringan saat piston di tekan.
kaliper 2 piston model geser , sering di jumpai di motor kecil dan medium
sering kita lihat juga penerapannya
pada motor-motor produksi di negeri kita ini
jenis aksi tunggal ini mempunyai keunggulan desain yang simple dan murah biaya produksi dan perawatannya.

jenis aksi ganda, sering di gunakan untuk motor-motor berperforma tinggi, biasanya menggunakan dua piston pada tiap sisi piringan (totalnya ada empat piston). dan body kaliper di ikat kuat pada garpu depan. tidak bisa bergerak keluar ataupun ke dalam pada saat pengereman.
jadi pada jenis ini satu-satunya part yang bisa bergerak adalah piston kaliper nya, yang bergerak maju bersama-sama menekan kampas pada piringan, sistem ini menghasilkan daya pengereman yang sangat kuat.
membuat sistem ini sangat cocok di gunakan untuk keperluan balap, dan motor-motor ber-performa tinggi.
kaliper aksi ganda 6 piston
di pakai di superbike yang tenaganya seperti monster
oke deh....segitu dulu...
moga-moga ga bikin bosen ya pembahasan kali ini...
Silahkan kalau mau di komentari atau di tambahi bahan referensinya..
jalan-jalan dulu aja deh sama mba Miranda kerr ini
biar fresh lagi :D :D


Bermain dengan Sistem Pengereman : Kaliper Bagian 2

Sumber tulisan ini masih sama dari "sini"

Setelah kemaren kita bahas tentang sejarah di pakainya sistem pengerem'an dengan Cakram "bagian pertama"  tentang asal mulanya, penempatanya...
kali ini kita lanjut bahas tentang : jumlah piston yang di pakai,  bahan pembuatnya, penempatannya , serta evolusi bentuknya.

Siap ???.... okay.. lanjut...

Lebih banyak Piston = daya pengereman yang lebih baik ?

gaya pengereman di hasilkan karena gesekan kampas dan piringan, tapi efek gaya pengereman nya bervariasi tergantung dari ukuran piringan yang di gunakan.
Jika kita menggunakan piringan yang lebih lebar, gaya pengereman yang di aplikasikan pada titik yang lebih jauh dari sumbu roda, memberikan efek pengereman yang lebih maksimal.
kita bisa buktikan teori ini dengan menggunakan bor bertenaga baterai sebagai bahan percobaan.
jika kita menggenggam chuck nya pada sisi luarnya, putaran bor dapat kita hentikan dengan mudah, sebaliknya putaran bor lebih susah di hentikan, jika ujung chuck dengan diameter yang lebih kecil yang kita jepit.
kaliper dengan 6 piston
Jadi penerapan daya pengereman pada piringan berdiameter lebar, memberikan daya pengereman yang lebih besar juga pada roda.
tetapi..... piringan lebar pasti lebih berat, yang mempengaruhi gaya inersia kemudi, pergerakan suspensi dan juga akselerasinya, trik mengatasinya dengan mengecilkan diameter piringan,
jadi berat material piringan yang terbuat dari baja bisa di kurangi.

Tapi...dengan hanya menggunakan satu piston di tiap sisi kaliper, bidang gesek kampasnya pun menjadi sangat kecil, hingga sulit untuk memproduksi gaya gesek yang cukup untuk pengereman.
solusinya... menambah jumlah piston pada tiap sisi kaliper dan memperlebar kampas remnya.
solusi ini memperlebar bidang kerja kampas rem, meningkatkan daya gesek tanpa perlu menambah diameter piringan, yang membuat berat
menambah jumlah piston juga menambah luas permukaan bidang gesek kampasnya.
dan kini kaliper dengan enam, delapan bahkan sepuluh piston telah diproduksi.
Buell racing 1190RS dengan 8 piston kaliper

Bahan pembuat Kaliper
.

material yang di pakai untuk membuat kaliper rem harus kaku, ringan, kokoh dan murah, para pecinta material aluminium boleh lambaikan tangan anda.
karena hampir semua kaliper rem saat ini di buat dengan menggunakan aluminium sebagai bahan dasarnya, baik itu yang melalui proses cor ataupun di tempa.
Meskipun ada pilihan bahan-bahan yang lebih eksotis bagi mereka yang berkocek tebal dan tim-tim balap berkantung tebal, yaitu magnesium.
magnesium jauh lebih ringan daripada aluminium, dan kaliper yang terbuat dari magnesium alloy sangat mahal harganya, dan hanya dipakai sebagai pilihan kedua keperluan balap.
magnesium alloy kaliper dan piston titanium
Komposit campuran logam juga mulai di perkenalkan sebagai bahan pembuat kaliper rem, dimana komposit campuran logam ini menggunakan helai-helai serat karbon yang di ikat dengan aluminium, dan di masa depan akan di gunakan untuk membuat kaliper rem yang lebih ringan.

Konstruksi Kaliper
Desain kaliper rem yang ideal adalah "monoblock", sesuai dengan namanya, terbuat dari sebongkah logam. diproses dengan mesin CNC untuk membuat dudukan piston dan saluran oli hidraulik di dalam kaliper.
seperti contoh kaliper brembo monoblock di bawah ini :
urutan proses kaliper monoblok brembo
Proses ini cukup mahal, karena itu kebanyakan kaliper terdiri dari dua bagian yang di ikat dengan baut. kaliper yang terdiri dari dua bagian ini lebih mudah di buat dan tentu lebih murah biaya produksinya.
kaliper two piece dari AP racing
kekurangan nya kaliper jenis ini kurag tahan terhadap tekanan, dan cenderung lentur saat menerima beban pengereman. dan mengurangi gaya pengereman juga mengurangi sensitivitas pada tuas rem.

Solusi selanjutnya agar dapat membuat kaliper monoblok yang murah adalah, dengan melubangi rumah piston dari sisi luar cor-coran bahan kaliper monoblock, kemudian menutup lubang-lubang tadi dengan sumbat yang telah di siapkan saat proses perakitan.
kaliper semi monoblock di moge-moge yamaha
Kaliper sumitomo berwarna biru, silver dan emas yang di gunakan pada yamaha R1, R6 dan FZ1 menggunakan jenis ini, yang merupakan perpaduan dua jenis kaliper, monoblok dan two piece untuk mengurangi biaya dan kompleksitas penggunaannya.

fiuffhh......
ternyata dah cukup panjang juga bahasan kita kali ini yaa...
istirahat sejenak yaa.....
biar bisa di pahami sambil perhatikan contoh-contoh nya...

apa mau di temeni nona cantik ini istirahatnya... eh, pelajari kalipernya maksudku :D
belajar mulu, capek tau... istirahat dulu lah...

Bermain dengan Sistem Pengereman : Kaliper


Bahasan kali ini, terjemaahan bebasku dari "Sini"
belajar bareng lagi biar lebih paham dengan tunggangan kita sehari-hari

Bermain dengan Sistem Pengerem-an : Kaliper Rem


sistem rem yang menggusur keberadaan Rem teromol
jika kita mengamati sistem pengerem-an motor-motor produksi empat puluh tahun yang lalu, rata-rata menggunakan tekhnologi yang cukup mutakhir PADA MASA ITU, yaitu sistem pengereman Drum / Teromol : Sepasang sepatu rem berbentuk setengah lingkaran, di pasang di bagian dalam teromol roda. ketika tuas rem di tekan / di tarik, kabel atau pun batang penghubung memutar poros cam di dalam teromol, mendorong sepatu rem keluar menekan dinding dalam teromol, yang memperlambat laju sepeda motor.
memang tampak kuno sekarang, namun sistem ini memberikan daya pengereman yang cukup bagus dan bekerja dengan baik pada kontrol pengendalian.
sistem rem teromol motor lawas
tapi, pada tahun 1969, Honda CB750 mengenalkan teknologi pengereman yang baru.
Honda CB750 adalah model pertama motor produksi masal dengan cakaram depan tunggal, dan menyisakan rem teromol pada roda belakang.
motor produksi masal pertama dengan rem cakram Honda CB750
Penempatan Dasar

Pada prinsipnya Desain pengereman model Cakram ini cukup sederhana. bantalan gesek (kampas rem) berukuran kecil di pasang di dalam kaliper hidraulik. Pada saat tuas rem di tarik, tekanan hidraulik di teruskan ke kaliper dan mendorong pistonnya keluar. memaksa bantalan gesek (kampas) menjepit piringan.
Kaliper di pasang pada bracket geser, sehingga saat piston terdorong keluar, pertama-tama piston mendorong bantalan gesek (kampas) menjepit piringan. Kemudian body kaliper mundur mengikuti rel pada bracketnya, dan menarik bantalan gesek (kampas) di sebelah piringan, dan menjepit piringan-nya.
kaliper model geser ini, sekarang sering di pasang pada rem belakang.
model ini simpel, ringan dan murah biaya produksinya.
model kaliper geser edisi awal
Tapi, model kaliper yang bergeser pada bracketnya ini kurang efisien, karena ada daya pengereman yang terbuang. Karena itu para perancang kaliper mulai mengembangkan desain kaliper yang piston nya saling berhadapan. pada desain ini badan kaliper di kunci pada garpu depan, dan pistonnya di tempatkan menghadap ke dalam pada masing-masing sisi kaliper, dan tekanan hidraulik dari tuas rem di teruskan pada masing-masing piston.
Saat kita menarik tuas rem, kedua piston bergerak maju bersama, menjepit kampas pada kedua bidang piringan dan terjadilah daya pengereman.
caliper 6 piston generasi awal
Berhubung pembahasan tentang kaliper ini masih panjang, mulai dari jumlah piston yang di gunakan, bahan pembuatnya, penempatannya ,serta evolusi bentuknya..
maka, tulisan ini di buat berseri lagi yaaaa...

Sementara itu...temenin mba-mba cantik ini dulu deh... :D
jangan bosen nemenin ya... jangan di tinggalin juga lho.. :D

Bermain Dengan Sasis / Rangka bagian 4

Sekarang bagian akhir dari bermain dengan Sasis / Rangka...
setelah Bagian Pertama ; Bagian Kedua dan Bagian ketiga...
kali ini kita belajar tentang Serat karbon sebagai bahan pembuat Rangka.

Serat karbon
Dua puluh tahun yang lalu,banyak orang yang memperkirakan di masa depan serat karbon bisa di pakai untuk membuat rangka / sasis.
Jenis material ini sangat ringan, juga sangat kaku. Serat karbon dengan mudah mengalahkan keunggulan Aluminium di atas kertas. tapi dalam prakteknya, serat karbon belum berdampak besar
pada motor-motor produksi masal.
Produsen prestisius Bimota, menggunakan lengan ayun dari serat karbon pada SB8R,

Rangka Bimota SB8R
juga Ducati menggunakan rangka / sasis serat karbon pada motor balap GP 09 mereka di tahun 2009.
Namun karena mahalnya material ini, saat ini serat karbon belum bisa di pakai untuk rangka / sasis motor-motor produksi masal.
rangka Ducati GP09

Kekakuan vs Kekuatan
memang kadang membingungkan untuk menjelaskan "kekakuan" dan "kekuatan" .
kekuatan adalah salah satu sifat material seperti baja dan Aluminium, terhadap gaya geser yang menyebabkan patahan pada struktur rangka.
Baja lebih kuat dari pada aluminium ; karena lebih sulit untuk mematahkan baja di banding mematahkan aluminium.
kekakuan / rigiditas ; merupakan sifat lain yang di miliki oleh suatu bentuk objek dan ketahanan nya
terhadap deformasi (perubahan bentuk ).

ingin bukti tentang rigiditas ini ? ambil beberapa lembar kertas, kemudian gulung menyerupai pipa, dirikan pipa dari gulungan kertas tadi, dan taruh beberapa buku di atas gulungan tadi.
gulungan kertas tadi akan mampu menahan beberapa tumpuk buku yang di taruh di atasnya.
bahan nya sama-sama kertas, tapi bentuk gulungan kertas jauh lebih kaku daripada kertas lembaran, dan bentuk silinder merupakan salah satu bentuk yang layak di pakai sebagi rangka.

Oke...segitu dulu deh rangkaian permainan kita dengan sasis / rangka..
nanti kalau ada informasi tambahan, ku coba tambahkan di tulisan lain nya...
monggo kalau ada yang berminat menambahkan informasinya...

#sumber Artikel Sasis / Rangka kali ini
yang capek baca...silahkan temani makan / minum mba ini yaaa :D

Pengikut