Home » »

Kontrol Traksi, Apa dan Bagaimana Cara Kerjanya ???

Kontrol Traksi, Apa dan Bagaimana Cara Kerjanya ???

advertisements
Setelah kemaren kita belajar tentang teknologi ASIMO di motoGP .
juga tentang Kontrol Elektroniknya .... dan ternyata, memang menarik untuk di gali dan di pelajari lebih lanjut...
berikut ini juga merupakan bagian dari kontrol elektronik yang di aplikasikan di motor-motor motoGP.
dan yang ingin kita pelajari sekarang yaitu : " KONTROL TRAKSI ", Apa dan bagaimana Cara kerjanya.

tulisan berikut merupakan terjemahan bebas lagi dari sini , dimana pembahasan di sana cukup mendalam, karena praktisi dari ajang balap paling bergengsi lah yang membeberkan dan menjelaskan nya...

P.S : karena gambar motor motoGP yang menjelaskan bagan Kontrol Traksi cukup susah di temukan (karna merupakan Rahasia pabrikan ), kiranya gambar berikut bisa membantu untuk memahami posisi sistem kontrol traksi di motor.

motor produksi masal yang "paling" mirip MotoGP

Penjelasan dan Cara Kerja Kontrol Traksi

Bagi para pembalap motor, tidak ada yang lebih menakutkan daripada kehilangan traksi ban dan  melemparkan mereka dari motor kemudian terbang dalam sekejap, lalu berharap bahwa ia bisa mendarat dengan mulus dan tidak mematahkan salah satu tulang mereka,  atau berharap agar motor mereka sediri atau pembalap lain tidak menabrak mereka yang tidak berdaya untuk menghindar ataupun melindungi diri sendiri.

Sistem kontrol traksi motor dan perangkat elektronik lain banyak digunakan di MotoGP, dimana MotoGp merupakan level tertinggi balapan motor profesional, untuk meminimalisir dan mencegah kejadian mengerikan terlemparnya para pembalap dari motor. maka di perbolehkan lah memasang sistem kontrol traksi ini, yang : " mengurangi Torsi mesin dengan lembut dengan cara memundurkan waktu pengapian pada mesin, sistem kontrol traksi ini mampu mencegah motor melemparkan pembalap karena kelebihan torsi mesin, juga mencegah pembalap terjatuh (atau ndlosor di track) karena motor tidak bisa segera di tegakkan setelah tikungan karena  kekurangan torsi " ( Wade 149 ).

Para petinggi di organisasi balap MotoGP telah mencari cara selama bertahun-tahun untuk membuat olahraga ini "sedikit" lebih aman bagi para pembalap, dan berusaha untuk mengurangi anggaran yang di keluarkan oleh pabrikan untuk mengikuti ajang motoGp selama musim balap.
Dengan mengijinkan penggunaan kontrol traksi, untuk digunakan pada mesin yang memiliki output power dan torsi yang sangat besar ini.
Dan ternyata sangat berguna ; baik bagi pembalap maupun bagi pabrikan .

Kontrol Traksi dapat meminimalkan cedera bagi pembalap, dan meminimalkan jumlah kecelakaan  yang merusak motor balap mereka, dimana biaya perbaikan nya di biayai oleh tim.
Namun demikian, tidak semua pembalap dan fans motoGp menyukai adanya penambahan kontrol traksi ini, karena...mereka merasa kemampuan dan ketrampilan pembalap di kebiri dan membuat balapan MotoGP ini menjadi "tampak" mudah,  hingga "seolah-olah" membuat siapa pun bisa mengendarai motor-motor motoGP dan  melakukan apa yang dilakukan para pembalap profesional itu.

Motor-motor balap modern mampu memproduksi torsi mesin yang jauh lebih tinggi di banding dengan yang dapat di salurkan roda belakang-nya ke lintasan balap.
Dalam aplikasi untuk  motor, mengontrol torsi roda belakang menjadi sangat penting,bukan hanya untuk kinerja motor balapnya, tetapi juga untuk keselamatan para pembalap, terutama saat meluncur masuk ataupun keluar dari tikungan" ( Vetr , Hirsch , dan Re ).

Inilah penjelasan tentang ( TC ) sistem kontrol traksi.: " TC adalah sistem kontrol yang mengatur putaran roda belakang, dengan mendeteksi bukaan throttle ( gas ), atau waktu pengapian sebagai variabel input"
( Corno 89 ) atau cara lain nya yang sejenis,
" Jika tenaga yang di salurkan ke roda belakang melebihi kekuatan traksi ban pada lintasan, maka ban akan mulai tergelincir, dan situasi ini mulai membahayakan pembalap. sistem ini mendeteksi kecepatan motor saat melaju melalui sensor yang dipasang di roda depan (speedometer),  dan juga mendeteksi kecepatan putaran tiap rodanya .
saat pembalap membuka throttle/gas, jika roda belakang mulai berputar lebih cepat dari roda depannya, maka sistem komputer kontrol traksi akan mengirimkan sinyal ke unit kontrol mesin untuk mengurangi pasokan bahan bakar sebanyak yang diperlukan, untuk memperlambat atau sekedar membatasi roda bergeser (untuk aksi rear wheel steering).
Selain itu, saat throttle / gas di buka tiba-tiba, sinyal akan dikirim untuk memperkeras peredam kejut belakang, sehingga tenaga dari mesin lebih efisien ditransfer memutar roda belakang".

Berikut ini adalah contoh-contoh kecelakaan para pembalap motoGP yang di lemparkan motor-motor mereka saat kelebihan traksi.
#sorry lagi ada kesalahan waktu tampilin video'nya....
(silahkan klik lingk di bawah aja yaa.. )

Video High Side di motoGP

Video tersebut menunjukkan banyak kecelakaan "highside" yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, walaupun motor-motor itu sudah memiliki kontrol traksi.
Jika motor-motor ini tidak di lengkapi sistem kontrol traksi, pasti makin banyak lagi kecelakaan-kecelakaan yang "akan" terjadi lagi di ajang motoGp, bahkan mungkin menyebabkan tragedi meninggalnya pembalap di lintasan. (seperti kejadian simoncelli dan Tomizawa yang meninggal karena kecelakan di lintasan balap)

dahh...segitu dulu deh yang bisa di terjemahkan kali ini...
dah lumayan capek juga ngetik panjang-panjang seperti ini :D

silahkan di komentari bila berkenan...
Terima kasih.. :)

Bonus kali ini..:



advertisements

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut