Home » , , , »

Bermain Dengan Sasis / Rangka bagian 3

Bermain Dengan Sasis / Rangka bagian 3

advertisements
Setelah sebelumnya kita sama-sama belajar tentang sasis / rangka motor
di bagian 1 dan Bagian 2
kali ini kita belajar lebih lanjut tentang bahan pembuat Rangka / sasis selanjutnya

Rangka aluminium cor yamaha
Alumimium Cor
Metode terbaru dari konstruksi rangka, menggunakan material aluminium yang di cor pada cetakan rangka, dan metode ini lebih baik di banding penggunaan blok-blok hasil ekstrusi yang di satukan dengan las.
Dengan desain hasil komputerisasi yang lebih maju, memungkinkan para perancang menambahkan potongan-potongan logam pada titik-titik kritis dari rangka tersebut ( dimana penempatan part tambahan ini tidak banyak menambah berat rangka nya ), Jadi rangka / sasis nya tetap lebih ringan namun sangat rigid / kaku.
penyempurnaan selanjutnya dalam teknologi pengecoran, termasuk pengecoran dengan tekanan (die casting) menambah kekuatan dan bentuknya lebih seragam, lebih hemat material sekaligus menambah kekakuan rangka nya.

Posisi Dudukan Mesin / Engine Mounting
desain awal rangka/ sasis, memisahkan mesin dan rangka dalam dua bagian terpisah, dan kurang terintegrasi dalam desain nya.
rangka Honda CBR 900RR th 1993
Tapi, diawali dengan produksi honda CBR900RR pada tahun 1993, team desain mulai mensinergikan pengembangan rangka dan mesin menjadi satu kesatuan rangka yang lebih baik lagi.
saat kita mulai memikirkan nya, mesin merupakan bongkahan logam yang solid, lalu kenapa tdak kita gunakan untuk memperkuat sasis ?
Memang tidak semudah itu pada awalnya, dengan menggunakan mesin sebagai bagian struktur suatu rangka, menimbulkan masalah lain dalam perkembangannya, antara lain karena getaran yang di timbulkan mesin juga kemudahan dalam perawatannya.
Namun problem ini berhasil di atasi oleh para pengembang seperti kita lihat pada motor Ducati 1198, dimana para insinyur menggunakan mesin untuk membantu rangka bekerja lebih sempurna.


Aluminium Batangan
batangan aluminium adalah material yang lazim di temukan pada hampir semua rangka / sasis motor -motor tipe sport, dan dengan mudah dapat kita ketahui alasannya.
Aluminium cuma sepertiga beratnya dari baja (dengan volume dan kubikasi yang sama), jadi kita dapat menggunakan komponen tiga kali lebih banyak jumlahnya, agar berat nya seimbang dengan komponen yang terbuat dari baja.
penggunaan material yang lebih banyak dalam suatu komponen sangat lah penting, karena itu berarti komponen itu akan menjadi lebih kaku.
Jadi suatu komponen yang terbuat dari aluminium yang beratnya sama dengan komponen yang terbuat dari baja pastilah lebih rigid / kaku.
di awal-awal penggunaan rangka aluminium, seperti edisi pertama GSX-R750. yang rangkanya terbuat dari batangan aluminium ekstrusi berbentuk kotak, kemudian di las dengan komponen rangka dari aluminium cor pada bagian komstir dan plat dudukan poros swingarm nya.

Rangka Suzuki GSX-R750
Dengan bertambahnya output power dari mesin, di gunakan juga pipa aluminium yang lebih besar dan lebih tebal yang membuat rangka / sasis menjadi lebih kaku, namun tetap ringan.
Batang aluminium dibentuk melengkung mengitari mesin, dengan tujuan agar area poros kemudi bisa selurus mungkin dengan As depan Swingarm.....

masih ada lagi lanjutannya tentang material dari serat karbon dan perbedaan kekuatan dan kekakuan bahan pembuat rangka...
nanti setelah selesai di terjemahkan yaa...
duhh...masih lama ga nerjemahin nya -_-

advertisements

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut